I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hewan Vertebrata telah memiliki sistem sirkulasi yang
fungsinya antara lain untuk mengangkut gas pernapasan (O2) dari tempat
penangkapan gas menuju sel-sel jaringan. Begitu pula sebaliknya, untuk
mengangkut gas buangan (CO2) dari sel sel jaringan ke tempat pengeluarannya.
Mekanisme pernapasan pada hewan Vertebrata beragam. Simaklah uraian di bawah
ini agar Anda lebih memahami mekanisme pernapasan pada hewan Vertebrata
khususnya ikan.
Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap.
Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap.
Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air,
sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapilerkapiler darah. Tiap lembaran
insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan
tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak
kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes) insangnya
dilengkapi dengan tutup insang (operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan
(Chondrichthyes) insangnya tidak mempunyai tutup insang. Selain bernapas dengan
insang, ada pula kelompok ikan yang bernapas dengan gelembung udara (pulmosis),
yaitu ikan paru-paru (Dipnoi). Insang tidak hanya berfungsi sebagai alat
pernapasan, tetapi juga berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring
makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Sistem peredaran darah
pada ikan adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel
tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam,
hormon, dan antibodi serta mengangkut CO2 dari usus, kelenjar-kelenjar, insang
dan sebagainya, ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah
tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan
sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi
melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung meluai
pembuluh yang kedua. Seri pertama dinamakan sistemarteri dan seri kedua disebut
sistem vena.
Organ-organ yang berfungsi sebagai alat sirkulasi yaitu berupa : jantung, pembuluh
nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah.
Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir darah). Sistem
peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak sebagai pompa
tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui
pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan
kembali ke jantung.
Sistem peredaran daarah ini disebut peredaran darah tunggal. Sebelum
atrium terdapat sinus venosus yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi,
berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari sinus venosus masuk ke dalam
atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle
melaluio katup atrioventricular. Dari ventrikel darah dengan daya pompa padanya
menuju ke arat aorta ventralis, menuju ke insang, di insang terjadi pertukaran
O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) ddan seterusnya. Darah deng kandungan O2
tinggi diedarkan ke daerah kepala,
kebagian dorsal, ke ventral dan ekor kembali dan seterusnya. Setelah
mengedarkan nutrisi dan sebagainya.
Mahluk
hidup memerlukan suatu sistem transportasi untuk melakukan pengangkutan dan
penyebaran enzim, alat nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi
(kekebalan) dan senyawa N dari tempat asal ke seluruh bagian tubuh. Ikan mempunyai organ sirkulasi darah dalam
tubuh yang disebut jantung.
Jantung
merupakan pembesaran otot yang spesifik di pembuluh darah atau suatu struktur
maskular berongga yang bentuknya
menyerupai kerucut dan diselimuti oleh kantung perikardial
(perikardium). Pada ikan jantung terletak di perikardial disebelah posterior
insang. Kontraksi otot jantung ikan yang ditimbulkan sebagai sarana nengkonversi energi kimiawi menjadi energi mekanik dalam bentuk
dan aliran darah. Berdasarkan
strukturnya, jantung pada organisme akuatik ikan, ampibia, reptil mempunyai
tiga kamar utama yang terdiri dari dua anttrium dan satu vertikel. Jantung ikan
terdiri dari dua ruang yaitu atrium (auricle) dan yang berdinding tipis,
vertikel yang berdinding tebal dan serta terdapat ruang tambahan yang disebut
sinus venosus.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui bentuk-bentuk, ukuran,
penggolongan secara umum sistem pernapasan dan sistim peredaran darah pada ikan air tawar maupun air laut. Pada sistem
pernapasan dan sistim peredaran darah terdapat sejumlah organ atau struktur dengan fungsi yang
beraneka pada bermacam-macam jenis mahluk hidup. .
Dan
manfaat dari praktikum ini adalah supaya mahasiswa khususnya mahasiswa yang
berada di Fakultas Perikanana dan Ilmu Kelautan dapat mengenal dan memahami
secara langsung tentang sistem pernapasan dan sistim peredaran darah. kita
harus mempelajarinya sungguh-sungguh dan memahaminya dengan seksama. Dan kita
perlu mengembangkan wawasan kita di dunia perikanan dengan langsung mengetahui
pasar perikanan. Jika kita melaksanakan dengan baik, maka praktikum iktiologi
ini akan berjalan lancar dengan baik apabila kita menjalankan sesuai dengan
aturannya.
II . TINJAUAN PUSTAKA
Definisi ikan menurut Rahardjo (2000), yaitu makhluk
vertebrata yang berdarah dingin, bernapas dengan insang dan bergerak dengan
sirip, yang hidup di perairan. Dari semua spesies, ikan memiliki bentuk tubuh
dan bagian luar tubuh yang berbeda-beda sehingga ikan dapat digolongkan dalam
beberapa bagian. Meskipun ikan memiliki bentuk tubuh yang bervariasi namun ikan
mempunyai pola dasar yang sama, yaitu “ kepala-badan-ekor”.
Menurut
affandi (2002) denyut jantung dibagi menjadi dua tipe yaitu neurogenik dan
jantung meugenik. Jantung neuregonik adalah jantung pada hewan tingkat rendah
(iavertebrata) yang aktivitasnya diatur oleh sistem saraf sehingga jika
hubungan saraf dan jantung diputuskan makajantung akan berhenti berdenyut.
Jantung miogenik denyutnya akanselalu ritmis meskipun hubungan dengn saraf
diputuskan. Bahkan bila jantung tekak diambil selagi masih hidup dan ditaruh
dalam larutan fisiologis yang sesuai akan tetap berdenyut.
Jantung meogenik, terdapat pada
jaringan otot kusuus yang membuat simpul (nodal tissue) yang merupakan
penggerak jantung. Letak simpul pada ikan dan ampibi pada simpul venosus. Pada
vertebrata yang lebih tinggi, simpul yang mengeluarkan implus yang ritmik itu
letaknya pada atrium yang letaknya dekat vena cava yang disebut simpul
sinoatrial (Affandi 2002).
Ikan pada waktu bernafas mengambil
oksigen terlarut dalam air dan mengeluarkan CO2. Akan tetapi pada
jenis ikan-ikan tertentu dapat juga memanfaatkan oksigen bebas. Terutama sekali
bagi jenis-jenis ikan memiliki alat pernafasan tambahan (Ridwan dkk, 2011).
Salah satu kebutuhan yang paling
mendasar bagi kehidupan seekor ikan ialah harus adanya suplay oksigen yang
cukup di dalam jaringan (Ridwan dkk, 2011).
Oksigen diperlukan untuk melepas
melalui oksidasi lemak dan gula. Energi yang terlepaskan digunakan untuk
kegiatan tubuh didalam menjalani masa kehidupannya (Ridwan dkk, 2011).
III. BAHAN
DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Iktiologi
tentang system pernafasan dan system peredaran darah ini dilaksanakan pada hari Selasa, 10 April 2010
Pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan
pada praktikum ini adalah ikan gulamah
(Pseudocienna
amovensis). Alat yang digunakan pada
praktikum adalah pena, pensil, penghapus, penggaris , serbet, buku gambar,
nampan dan buku penuntun praktikum.
3.3 Metode Praktikum
Metode
yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan langsung di
Laboratorium Biologi Perikanan. Dan
metode pengamatan dengan melihat langsung jantung ikan, kantong udara ikan,
insang ikan.
3.4 Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum
ini adalah menyiapkan peralatan praktikum dan bahan yang dibutuhkan dalam
praktikum. Membuat klasifikasi dan habitat ikan. Membuat gambar ikan dan bagian
tubuh ikan serta bagian morpometrik.
Membuat ciri-ciri atau deskripsi dari ikan sampel seperti sirip dan jari
– jari sirip.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan
hasil pengamatan pada praktikum Sistem Pernapasan dan Sistem Peredaran Darah
pada ikan ini dapat diketahui hasilnya
adalah sebagai berikut :
4.1.1 Morfologi
Ikan Gulamah (Pseudocienna amovensis ).
Klasifikasi
Ikan Gulamah (Pseudocienna amovensis )
:
Ordo : Percomorphi
Family : Scinidae
Genus : Pseudocienna
Species : Pseudocienna amovensis
Habitat : Air laut
Adapun
ukuran Ikan Gulamah (Pseudocienna amovensis ) yang
dipraktikumkan adalah sebagai berikut:
TL : 270 mm Bdh : 65 mm
FL :
- mm Hdl :
60 mm
SL : 230 mm
4.1.2
Bentuk Gelembung Udara
Untuk pada Ikan Gulamah (Pseudocienna
amovensis )
gelembung renangnya termasuk pada golongan pada gelembung gas ikan seatrout
(famili sciaenidae). Gelembung renang pada ikan bewarna keputih-putihan. Secara
umum gelembung renang pada ikan terdiri dari dua rongga. Tapi ada juga
jenis-jenis ikan yang sulit ditemukan gelembung renangnya. Bentuk gelembung
renang pada ikan cukup bervariasi. Bahkan diantara kedua rongga itu bisa juga
bervariasi. Rongga bagian anterior lebih besar dari bagian posterior
4.1.3 Bentuk Insankan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang
berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan
kapilerkapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan
tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat
pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi
masuk dan CO2 berdifusi keluar.
4.1.4
Bentuk Jantung.
Mahluk hidup memerlukan suatu sistem
transportasi untuk melakukan pengangkutan dan penyebaran enzim, alat nutrisi,
oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi (kekebalan) dan senyawa N dari
tempat asal ke seluruh bagian tubuh.
Ikan
mempunyai organ sirkulasi darah dalam tubuh yang disebut jantung. Jantung merupakan pembesaran otot yang
spesifik di pembuluh darah atau suatu struktur maskular berongga yang bentuknya menyerupai kerucut dan diselimuti oleh
kantung perikardial (perikardium). Pada ikan jantung terletak di perikardial
disebelah posterior insang.
4.2
Pembahasan
Menurut
Weber et el (2003) ciri ikan
Gulamah adalah bermulut lebar ,gigi-gigi besar dan kecil pada rahangnya. Gigi
besar pada pada bagian ujung rahang atas ,tanpa gigi taring. Memiliki gelembung
udara. Bentuknya lonjong atau lebih mirip wortel dan dilengkapi dengan tonjolan
seperti akar pohon yang berjumlah 22-29.Panjang urat sisi dapat mencapai 3 cm
namun pada umumnya 25-30 cm. Sirip punggung berjari-jari keras 10, diikuti
dengan 1 jari-jari keras yang bersambung dengan 25-28 jari-jari lemah .
Sirip
dubur berjari-jaru keras 2 dan 7 jari-jari lemah. Warna dasar yang dimiliki
ikan ini adalah putih keabuan dengan adanya strip-strip yang bergelombang. Terdapat
di bagian atas badan suatu bentuk kuning pucat memanjang di atas garis rusuk. Total
hitam pada pangkal sirip dada juga pada penutup inang.Sirip-sirip sebagian
kuning sebagian gelap dan ukuran dapat mencapai 38 cm dan umumnya 25-30 cm.
Bentuk, ukuran dan jumlah sisik ikan dapat
memberikan gambaran bagaimana kehidupan ikan tersebut. Sisik ikan mempunyai
bentuk dan ukuran yang beraneka macam, yaitu sisik ganoid merupakan
sisik besar dan kasar, sisik cycloid dan ctenoid merupakan sisik
yang kecil, tipis atau ringan hingga sisik placoid merupakan sisik yang lembut.
Umumnya tipe ikan perenang cepat atau secara
terus menerus bergerak pada perairan berarus deras mempunyai tipe sisik yang
lembut, sedangkan ikan-ikan yang hidup di perairan yang tenang dan tidak
berenang secara terus menerus pada kecepatan tinggi umumnya mempunyai tipe
sisik yang kasar. Sisik scycloid berbentuk bulat, pinggiran sisik halus dan
rata sementara sisik ctenoid mempunyai bentuk seperti sikloid tetapi mempunyai
pinggiran yang kasar.
Untuk
pada Ikan Gulamah (Pseudocienna amovensis ) gelembung
renangnya termasuk pada golongan pada gelembung gas ikan seatrout (famili
sciaenidae). Gelembung renang pada ikan bewarna keputih-putihan.
Secara
umum gelembung renang pada ikan terdiri dari dua rongga. Tapi ada juga
jenis-jenis ikan yang sulit ditemukan gelembung renangnya. Bentuk gelembung
renang pada ikan cukup bervariasi. Bahkan diantara kedua rongga itu bisa juga
bervariasi. Rongga bagian anterior lebih besar dari bagian posterior.
Ikan bernapas menggunakan insang.
Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap.
Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam
berhubungan erat dengan kapilerkapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari
sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela).
Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga
memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Mekanisme pernapasan pada ikan
telostei dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a)
Fase inspirasi ikan
Gerakan
tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap menempel pada tubuh
mengakibatkan rongga mulut bertambah besar, sebaliknya celah belakang insang
tertutup. Akibatnya, tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada
tekanan udara luar. Celah mulut membuka sehingga terjadi aliran air ke dalam
rongga mulut. Perhatikan gambar di samping.
b)
Fase ekspirasi ikan
Setelah
air masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut menutup. Insang kembali ke
kedudukan semula diikuti membukanya celah insang. Air dalam mulut mengalir
melalui celah-celah insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Pada tempat
ini terjadi pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan
mengikat O2 dari air.
Pada
fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian O2 diikat oleh
kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya
pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke
insang, dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
Mahluk hidup memerlukan suatu sistem
transportasi untuk melakukan pengangkutan dan penyebaran enzim, alat nutrisi,
oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi (kekebalan) dan senyawa N dari
tempat asal ke seluruh bagian tubuh. Ikan mempunyai organ
sirkulasi darah dalam tubuh yang disebut jantung. Jantung merupakan pembesaran otot yang
spesifik di pembuluh darah atau suatu struktur maskular berongga yang
bentuknya menyerupai kerucut dan
diselimuti oleh kantung perikardial (perikardium). Pada ikan jantung terletak
di perikardial disebelah posterior insang.
Menurut
affandi (2002) denyut jantung dibagi menjadi dua tipe yaitu neurogenik dan
jantung meugenik. Jantung neuregonik adalah jantung pada hewan tingkat rendah
(iavertebrata) yang aktivitasnya diatur oleh sistem saraf sehingga jika
hubungan saraf dan jantung diputuskan makajantung akan berhenti berdenyut.
Jantung
miogenik denyutnya akanselalu ritmis meskipun hubungan dengn saraf diputuskan.
Bahkan bila jantung tekak diambil selagi masih hidup dan ditaruh dalam larutan
fisiologis yang sesuai akan tetap berdenyut.
Jantung meogenik, terdapat pada
jaringan otot kusuus yang membuat simpul (nodal tissue) yang merupakan
penggerak jantung. Letak simpul pada ikan dan ampibi pada simpul venosus. Pada
vertebrata yang lebih tinggi, simpul yang mengeluarkan implus yang ritmik itu
letaknya pada atrium yang letaknya dekat vena cava yang disebut simpul
sinoatrial (Affandi 2002). Saluran darah, ada tiga bentuk saluran darah yaitu
arteri, vena dan kapiler.
1.
Arteri
Adalah
pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang dilalui
darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh. Biasanya
membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saluran ini
dibagi menjadi tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan
endothelium dan sub endothelium.
2.
Vena
Adalah
pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke jjantung. Struktur vena
sama halnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga
yang lebih besar dibandingkan arteri pada ukuran diameter yang ssama. Bagian
dalam dari vena yang mengalami tekanan hidrostetik tinggi, umumnya kaya akan
jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena umumnya berkontraksi dengan
aktif, tidak hanya mempertahankan tekanan darah dalam sistem vena, tetapi juga
untuk memompakan darah dari dinding ke jantung.
3.
Kapiler.
Adalah
bagian percabangan saluran darah yangb merupakan tempat terjadinya pertukaran
zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler
darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu
(sinosoid).
V
. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Hewan
Vertebrata telah memiliki sistem sirkulasi yang fungsinya antara lain untuk
mengangkut gas pernapasan (O2) dari tempat penangkapan gas menuju sel-sel
jaringan. Begitu pula sebaliknya, untuk mengangkut gas buangan (CO2) dari sel
sel jaringan ke tempat pengeluarannya. Mekanisme pernapasan pada hewan
Vertebrata beragam.
Ikan
bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna
merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan
air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapilerkapiler darah. Tiap
lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung
banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang
memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2
berdifusi keluar.
Mahluk
hidup memerlukan suatu sistem transportasi untuk melakukan pengangkutan dan
penyebaran enzim, alat nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi
(kekebalan) dan senyawa N dari tempat asal ke seluruh bagian tubuh. Ikan mempunyai organ sirkulasi darah dalam
tubuh yang disebut jantung. Jantung
merupakan pembesaran otot yang spesifik di pembuluh darah atau suatu struktur
maskular berongga yang bentuknya
menyerupai kerucut dan diselimuti oleh kantung perikardial
(perikardium). Pada ikan jantung terletak di perikardial disebelah posterior
insang. Kontraksi otot jantung ikan yang ditimbulkan sebagai sarana nengkonversi energi kimiawi menjadi energi mekanik dalam bentuk
dan aliran darah. Berdasarkan
strukturnya, jantung pada organisme akuatik ikan, ampibia, reptil mempunyai
tiga kamar utama yang terdiri dari dua anttrium dan satu vertikel. Jantung ikan
terdiri dari dua ruang yaitu atrium (auricle) dan yang berdinding tipis,
vertikel yang berdinding tebal dan serta terdapat ruang tambahan yang disebut
sinus venosus.
Ikan Gulamah (Pseudocienna amovensis ), memiliki bentuk gelembung gas ikan
seatrout (famili sciaenidae). Ikan ini dapat di temukan di perairan air laut yang. Ikan ini banyak dikonsumsi karena
mengandung nilai gizi dan bernilai ekonomis yang cukup tinggi. Ikan ini sudah
mulai sulit didapatkan. Ikan-ikan ini sering ditemukan di pelabuhan kapal penangkap
ikan, pasar tradisional dan di pasar modern.
5.2. Saran
Demi
kelancaran pembelajaran praktikum iktiologi ini terutama pada membahas Sistim
pernapasan dan Sistem peredaran darah pada Ikan, kita harus mempelajarinya
sungguh-sungguh dan memahaminya dengan seksama. Dan kita perlu mengembangkan
wawasan kita di dunia perikanan dengan langsung mengetahui pasar perikanan.
Jika kita melaksanakan dengan baik, maka praktikum iktiologi ini akan berjalan lancar
dengan baik apabila kita menjalankan sesuai dengan aturannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiwinata. 1981. http://id.wikipedia.org/wiki/ikan paweh. (diakses pada tanggal 4 April 2012).
Feliatra, Arthur Brown, Syafril Nurdin, Kusai, Putu Sedana, Sukendi,
Suparmi, Elberizon. 2003. Pengantar Perikanan dan Ilmu Kelautan II.Faperikan
Press Universitas Riau. Pekanbaru.180 hal
Khairuman, SP, Ir. Dodi Sudenda, MM, & Ir. Bambang Gunadi, M.Sc." Budi Daya Ikan Paweh
Secara Intensif”. AgroMedia Pustaka. Jakarta. 2008.
Manda, R.,
I. Lukystiowati, C. Pulungan dan Budijono. 2005. Penuntun Praktikum Ichtyology.
Universitas Riau. Pekanbaru.
Mudjiman, A.
2001. Makanan ikan. cetakan ke-15. PT
Penebar Swadaya. Jakarta. 190 hal.
Ridwan dkk. 2011. Penuntun Praktikum Ichthyology. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.Rochdianto A. 2005. Analisis
Finansial Usaha Pembenihan Ikan Karper (Cyprinus carpio Linn) di Kecamatan
Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Skripsi S1 FE, Universitas Tabanan
Romimohtarto, K. 2005. Ilmu Pengetahuan Biota
Laut. Djambatan. Jakarta. 540 hal.
Suseno Djoko. 2000. http://id.wikipedia.org/wiki/ikan_paweh. (diakses pada tanggal 4 April 2012).
Wikipedia.
2011. http://www.wikipedia.org. (diakses pada tanggal 4 April 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar