Ucapan NAtal

Selamat HAri Natal 25 Desember 2012 dan Tahun Baru 1 Januari 2013

Rabu, 24 Oktober 2012

Sistim Pernapasan dan Peredaran Darah (Ikthiologi)

I. PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Hewan Vertebrata telah memiliki sistem sirkulasi yang fungsinya antara lain untuk mengangkut gas pernapasan (O2) dari tempat penangkapan gas menuju sel-sel jaringan. Begitu pula sebaliknya, untuk mengangkut gas buangan (CO2) dari sel sel jaringan ke tempat pengeluarannya. Mekanisme pernapasan pada hewan Vertebrata beragam. Simaklah uraian di bawah ini agar Anda lebih memahami mekanisme pernapasan pada hewan Vertebrata khususnya ikan.
Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap.
Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapilerkapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes) insangnya dilengkapi dengan tutup insang (operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) insangnya tidak mempunyai tutup insang. Selain bernapas dengan insang, ada pula kelompok ikan yang bernapas dengan gelembung udara (pulmosis), yaitu ikan paru-paru (Dipnoi). Insang tidak hanya berfungsi sebagai alat pernapasan, tetapi juga berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Sistem peredaran darah  pada ikan adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut  dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan antibodi serta mengangkut CO2 dari usus, kelenjar-kelenjar, insang dan sebagainya, ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung meluai pembuluh yang kedua. Seri pertama dinamakan sistemarteri dan seri kedua disebut sistem vena. 
Organ-organ yang berfungsi sebagai alat  sirkulasi yaitu berupa : jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir darah). Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah,  kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung.
Sistem peredaran daarah ini  disebut peredaran darah tunggal. Sebelum atrium terdapat sinus venosus yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari sinus venosus masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melaluio katup atrioventricular. Dari ventrikel darah dengan daya pompa padanya menuju ke arat aorta ventralis, menuju ke insang, di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) ddan seterusnya. Darah deng kandungan O2 tinggi diedarkan ke  daerah kepala, kebagian dorsal, ke ventral dan ekor kembali dan seterusnya. Setelah mengedarkan nutrisi dan sebagainya.
Mahluk hidup memerlukan suatu sistem transportasi untuk melakukan pengangkutan dan penyebaran enzim, alat nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi (kekebalan) dan senyawa N dari tempat asal ke seluruh bagian tubuh.  Ikan mempunyai organ sirkulasi darah dalam tubuh yang disebut jantung. 
Jantung merupakan pembesaran otot yang spesifik di pembuluh darah atau suatu struktur maskular berongga yang bentuknya  menyerupai kerucut dan diselimuti oleh kantung perikardial (perikardium). Pada ikan jantung terletak di perikardial disebelah posterior insang. Kontraksi otot jantung ikan yang ditimbulkan sebagai  sarana nengkonversi energi  kimiawi menjadi energi mekanik dalam bentuk dan aliran darah.  Berdasarkan strukturnya, jantung pada organisme akuatik ikan, ampibia, reptil mempunyai tiga kamar utama yang terdiri dari dua anttrium dan satu vertikel. Jantung ikan terdiri dari dua ruang yaitu atrium (auricle) dan yang berdinding tipis, vertikel yang berdinding tebal dan serta terdapat ruang tambahan yang disebut sinus venosus.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui bentuk-bentuk, ukuran, penggolongan secara umum sistem pernapasan dan sistim peredaran darah  pada ikan air tawar maupun air laut. Pada sistem pernapasan dan sistim peredaran darah terdapat sejumlah organ atau struktur dengan fungsi yang beraneka pada bermacam-macam jenis mahluk hidup. .
Dan manfaat dari praktikum ini adalah supaya mahasiswa khususnya mahasiswa yang berada di Fakultas Perikanana dan Ilmu Kelautan dapat mengenal dan memahami secara langsung tentang sistem pernapasan dan sistim peredaran darah. kita harus mempelajarinya sungguh-sungguh dan memahaminya dengan seksama. Dan kita perlu mengembangkan wawasan kita di dunia perikanan dengan langsung mengetahui pasar perikanan. Jika kita melaksanakan dengan baik, maka praktikum iktiologi ini akan berjalan lancar dengan baik apabila kita menjalankan sesuai dengan aturannya.

II . TINJAUAN PUSTAKA

Definisi ikan menurut  Rahardjo (2000), yaitu makhluk vertebrata yang berdarah dingin, bernapas dengan insang dan bergerak dengan sirip, yang hidup di perairan. Dari semua spesies, ikan memiliki bentuk tubuh dan bagian luar tubuh yang berbeda-beda sehingga ikan dapat digolongkan dalam beberapa bagian. Meskipun ikan memiliki bentuk tubuh yang bervariasi namun ikan mempunyai pola dasar yang sama, yaitu “ kepala-badan-ekor”.
Menurut affandi (2002) denyut jantung dibagi menjadi dua tipe yaitu neurogenik dan jantung meugenik. Jantung neuregonik adalah jantung pada hewan tingkat rendah (iavertebrata) yang aktivitasnya diatur oleh sistem saraf sehingga jika hubungan saraf dan jantung diputuskan makajantung akan berhenti berdenyut. Jantung miogenik denyutnya akanselalu ritmis meskipun hubungan dengn saraf diputuskan. Bahkan bila jantung tekak diambil selagi masih hidup dan ditaruh dalam larutan fisiologis yang sesuai akan tetap berdenyut.
            Jantung meogenik, terdapat pada jaringan otot kusuus yang membuat simpul (nodal tissue) yang merupakan penggerak jantung. Letak simpul pada ikan dan ampibi pada simpul venosus. Pada vertebrata yang lebih tinggi, simpul yang mengeluarkan implus yang ritmik itu letaknya pada atrium yang letaknya dekat vena cava yang disebut simpul sinoatrial (Affandi 2002).
            Ikan pada waktu bernafas mengambil oksigen terlarut dalam air dan mengeluarkan CO2. Akan tetapi pada jenis ikan-ikan tertentu dapat juga memanfaatkan oksigen bebas. Terutama sekali bagi jenis-jenis ikan memiliki alat pernafasan tambahan (Ridwan dkk, 2011).
            Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan seekor ikan ialah harus adanya suplay oksigen yang cukup di dalam jaringan (Ridwan dkk, 2011).
            Oksigen diperlukan untuk melepas melalui oksidasi lemak dan gula. Energi yang terlepaskan digunakan untuk kegiatan tubuh didalam menjalani masa kehidupannya (Ridwan dkk, 2011).

III. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum Iktiologi tentang system pernafasan dan system peredaran darah ini dilaksanakan pada hari Selasa, 10 April 2010 Pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat  di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
3.2 Bahan dan Alat  
            Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ikan gulamah (Pseudocienna amovensis). Alat yang digunakan pada praktikum adalah pena, pensil, penghapus, penggaris , serbet, buku gambar, nampan dan buku penuntun praktikum.
3.3 Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan langsung di Laboratorium Biologi Perikanan. Dan metode pengamatan dengan melihat langsung jantung ikan, kantong udara ikan, insang ikan.
3.4 Prosedur Praktikum
            Prosedur praktikum ini adalah menyiapkan peralatan praktikum dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum. Membuat klasifikasi dan habitat ikan. Membuat gambar ikan dan bagian tubuh ikan serta bagian morpometrik.  Membuat ciri-ciri atau deskripsi dari ikan sampel seperti sirip dan jari – jari sirip.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
            Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum Sistem Pernapasan dan Sistem Peredaran Darah pada  ikan ini dapat diketahui hasilnya adalah sebagai berikut :
4.1.1 Morfologi Ikan Gulamah (Pseudocienna amovensis  ).

Klasifikasi Ikan Gulamah (Pseudocienna amovensis ) :
Ordo                : Percomorphi                         
Family             : Scinidae                               
Genus              : Pseudocienna
Species            : Pseudocienna amovensis
Habitat                        : Air laut

Adapun ukuran Ikan Gulamah (Pseudocienna amovensis ) yang dipraktikumkan adalah sebagai berikut:
TL       : 270 mm                     Bdh     : 65 mm                      
FL       :   -   mm                      Hdl      : 60 mm
SL       : 230 mm
4.1.2 Bentuk Gelembung Udara
            Untuk pada Ikan Gulamah (Pseudocienna amovensis ) gelembung renangnya termasuk pada golongan pada gelembung gas ikan seatrout (famili sciaenidae). Gelembung renang pada ikan bewarna keputih-putihan. Secara umum gelembung renang pada ikan terdiri dari dua rongga. Tapi ada juga jenis-jenis ikan yang sulit ditemukan gelembung renangnya. Bentuk gelembung renang pada ikan cukup bervariasi. Bahkan diantara kedua rongga itu bisa juga bervariasi. Rongga bagian anterior lebih besar dari bagian posterior
 4.1.3 Bentuk Insankan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapilerkapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
4.1.4 Bentuk Jantung.
Mahluk hidup memerlukan suatu sistem transportasi untuk melakukan pengangkutan dan penyebaran enzim, alat nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi (kekebalan) dan senyawa N dari tempat asal ke seluruh bagian tubuh.
Ikan mempunyai organ sirkulasi darah dalam tubuh yang disebut jantung.  Jantung merupakan pembesaran otot yang spesifik di pembuluh darah atau suatu struktur maskular berongga yang bentuknya  menyerupai kerucut dan diselimuti oleh kantung perikardial (perikardium). Pada ikan jantung terletak di perikardial disebelah posterior insang.





4.2 Pembahasan
Menurut Weber et el (2003) ciri ikan Gulamah adalah bermulut lebar ,gigi-gigi besar dan kecil pada rahangnya. Gigi besar pada pada bagian ujung rahang atas ,tanpa gigi taring. Memiliki gelembung udara. Bentuknya lonjong atau lebih mirip wortel dan dilengkapi dengan tonjolan seperti akar pohon yang berjumlah 22-29.Panjang urat sisi dapat mencapai 3 cm namun pada umumnya 25-30 cm. Sirip punggung berjari-jari keras 10, diikuti dengan 1 jari-jari keras yang bersambung dengan 25-28 jari-jari lemah .
Sirip dubur berjari-jaru keras 2 dan 7 jari-jari lemah. Warna dasar yang dimiliki ikan ini adalah putih keabuan dengan adanya strip-strip yang bergelombang. Terdapat di bagian atas badan suatu bentuk kuning pucat memanjang di atas garis rusuk. Total hitam pada pangkal sirip dada juga pada penutup inang.Sirip-sirip sebagian kuning sebagian gelap dan ukuran dapat mencapai 38 cm dan umumnya 25-30 cm.
Bentuk, ukuran dan jumlah sisik ikan dapat memberikan gambaran bagaimana kehidupan ikan tersebut. Sisik ikan mempunyai bentuk dan ukuran yang beraneka macam, yaitu sisik ganoid merupakan sisik besar dan kasar, sisik cycloid dan ctenoid merupakan sisik yang kecil, tipis atau ringan hingga sisik placoid merupakan sisik yang lembut.
Umumnya tipe ikan perenang cepat atau secara terus menerus bergerak pada perairan berarus deras mempunyai tipe sisik yang lembut, sedangkan ikan-ikan yang hidup di perairan yang tenang dan tidak berenang secara terus menerus pada kecepatan tinggi umumnya mempunyai tipe sisik yang kasar. Sisik scycloid berbentuk bulat, pinggiran sisik halus dan rata sementara sisik ctenoid mempunyai bentuk seperti sikloid tetapi mempunyai pinggiran yang kasar.
Untuk pada Ikan Gulamah (Pseudocienna amovensis ) gelembung renangnya termasuk pada golongan pada gelembung gas ikan seatrout (famili sciaenidae). Gelembung renang pada ikan bewarna keputih-putihan.
Secara umum gelembung renang pada ikan terdiri dari dua rongga. Tapi ada juga jenis-jenis ikan yang sulit ditemukan gelembung renangnya. Bentuk gelembung renang pada ikan cukup bervariasi. Bahkan diantara kedua rongga itu bisa juga bervariasi. Rongga bagian anterior lebih besar dari bagian posterior.
Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapilerkapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Mekanisme pernapasan pada ikan telostei dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Fase inspirasi ikan
Gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut bertambah besar, sebaliknya celah belakang insang tertutup. Akibatnya, tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah mulut membuka sehingga terjadi aliran air ke dalam rongga mulut. Perhatikan gambar di samping.
b) Fase ekspirasi ikan
Setelah air masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut menutup. Insang kembali ke kedudukan semula diikuti membukanya celah insang. Air dalam mulut mengalir melalui celah-celah insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Pada tempat ini terjadi pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan mengikat O2 dari air.
Pada fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian O2 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang, dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
Mahluk hidup memerlukan suatu sistem transportasi untuk melakukan pengangkutan dan penyebaran enzim, alat nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi (kekebalan) dan senyawa N dari tempat asal ke seluruh bagian tubuh. Ikan mempunyai organ sirkulasi darah dalam tubuh yang disebut jantung.  Jantung merupakan pembesaran otot yang spesifik di pembuluh darah atau suatu struktur maskular berongga yang bentuknya  menyerupai kerucut dan diselimuti oleh kantung perikardial (perikardium). Pada ikan jantung terletak di perikardial disebelah posterior insang.
Menurut affandi (2002) denyut jantung dibagi menjadi dua tipe yaitu neurogenik dan jantung meugenik. Jantung neuregonik adalah jantung pada hewan tingkat rendah (iavertebrata) yang aktivitasnya diatur oleh sistem saraf sehingga jika hubungan saraf dan jantung diputuskan makajantung akan berhenti berdenyut.
Jantung miogenik denyutnya akanselalu ritmis meskipun hubungan dengn saraf diputuskan. Bahkan bila jantung tekak diambil selagi masih hidup dan ditaruh dalam larutan fisiologis yang sesuai akan tetap berdenyut.
            Jantung meogenik, terdapat pada jaringan otot kusuus yang membuat simpul (nodal tissue) yang merupakan penggerak jantung. Letak simpul pada ikan dan ampibi pada simpul venosus. Pada vertebrata yang lebih tinggi, simpul yang mengeluarkan implus yang ritmik itu letaknya pada atrium yang letaknya dekat vena cava yang disebut simpul sinoatrial (Affandi 2002). Saluran darah, ada tiga bentuk saluran darah yaitu arteri, vena dan kapiler.
1.      Arteri
Adalah pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh. Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saluran ini dibagi menjadi tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan endothelium dan sub endothelium.
2.      Vena
Adalah pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke jjantung. Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibandingkan arteri pada ukuran diameter yang ssama. Bagian dalam dari vena yang mengalami tekanan hidrostetik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena umumnya berkontraksi dengan aktif, tidak hanya mempertahankan tekanan darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding ke jantung.
3.                  Kapiler.
Adalah bagian percabangan saluran darah yangb merupakan tempat terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu (sinosoid).

V . KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.      Kesimpulan
Hewan Vertebrata telah memiliki sistem sirkulasi yang fungsinya antara lain untuk mengangkut gas pernapasan (O2) dari tempat penangkapan gas menuju sel-sel jaringan. Begitu pula sebaliknya, untuk mengangkut gas buangan (CO2) dari sel sel jaringan ke tempat pengeluarannya. Mekanisme pernapasan pada hewan Vertebrata beragam.
Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapilerkapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Mahluk hidup memerlukan suatu sistem transportasi untuk melakukan pengangkutan dan penyebaran enzim, alat nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi (kekebalan) dan senyawa N dari tempat asal ke seluruh bagian tubuh.  Ikan mempunyai organ sirkulasi darah dalam tubuh yang disebut jantung.  Jantung merupakan pembesaran otot yang spesifik di pembuluh darah atau suatu struktur maskular berongga yang bentuknya  menyerupai kerucut dan diselimuti oleh kantung perikardial (perikardium). Pada ikan jantung terletak di perikardial disebelah posterior insang. Kontraksi otot jantung ikan yang ditimbulkan sebagai  sarana nengkonversi energi  kimiawi menjadi energi mekanik dalam bentuk dan aliran darah.  Berdasarkan strukturnya, jantung pada organisme akuatik ikan, ampibia, reptil mempunyai tiga kamar utama yang terdiri dari dua anttrium dan satu vertikel. Jantung ikan terdiri dari dua ruang yaitu atrium (auricle) dan yang berdinding tipis, vertikel yang berdinding tebal dan serta terdapat ruang tambahan yang disebut sinus venosus.
            Ikan Gulamah (Pseudocienna amovensis  ), memiliki bentuk gelembung gas ikan seatrout (famili sciaenidae). Ikan ini dapat di temukan di perairan air laut yang. Ikan ini  banyak dikonsumsi karena mengandung nilai gizi dan bernilai ekonomis yang cukup tinggi. Ikan ini sudah mulai sulit didapatkan. Ikan-ikan ini sering ditemukan di pelabuhan kapal penangkap ikan, pasar tradisional dan di pasar modern.
5.2.      Saran
            Demi kelancaran pembelajaran praktikum iktiologi ini terutama pada membahas Sistim pernapasan dan Sistem peredaran darah pada Ikan, kita harus mempelajarinya sungguh-sungguh dan memahaminya dengan seksama. Dan kita perlu mengembangkan wawasan kita di dunia perikanan dengan langsung mengetahui pasar perikanan. Jika kita melaksanakan dengan baik, maka praktikum iktiologi ini akan berjalan lancar dengan baik apabila kita menjalankan sesuai dengan aturannya.

DAFTAR PUSTAKA
Ardiwinata. 1981. http://id.wikipedia.org/wiki/ikan paweh. (diakses pada tanggal 4 April 2012).
Feliatra, Arthur Brown, Syafril Nurdin, Kusai, Putu Sedana, Sukendi, Suparmi, Elberizon. 2003. Pengantar Perikanan dan Ilmu Kelautan II.Faperikan Press Universitas Riau. Pekanbaru.180 hal
Khairuman, SP, Ir. Dodi Sudenda, MM, & Ir. Bambang Gunadi, M.Sc." Budi Daya Ikan Paweh Secara Intensif”. AgroMedia Pustaka. Jakarta. 2008.
Manda, R., I. Lukystiowati, C. Pulungan dan Budijono. 2005. Penuntun Praktikum Ichtyology. Universitas Riau. Pekanbaru.
Mudjiman, A. 2001. Makanan ikan. cetakan ke-15. PT Penebar Swadaya. Jakarta. 190 hal.
Ridwan dkk. 2011. Penuntun Praktikum Ichthyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.Rochdianto A. 2005. Analisis Finansial Usaha Pembenihan Ikan Karper (Cyprinus carpio Linn) di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Skripsi S1 FE, Universitas Tabanan
Romimohtarto, K. 2005. Ilmu Pengetahuan Biota Laut. Djambatan. Jakarta. 540 hal.
Suseno Djoko. 2000. http://id.wikipedia.org/wiki/ikan_paweh. (diakses pada tanggal 4 April 2012).
Wikipedia. 2011. http://www.wikipedia.org. (diakses pada tanggal 4 April 2012).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar